Depresiasi
1.
Pengertian Depresiasi
Depresiasi
adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama
masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis.
2.
Kriteria Barang Terkena Depresiasi
a.
Properti yang dapat didepresiasi harus
memenuhi ketentuan
berikut :
·
Harus digunakan dalam usaha atau di
pertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
·
Harus mempunyai umur manfaat tertentu dan
umurnya harus lebih lama dari satu tahun.
·
Merupakan sesuatu yang digunakan sampai
habis, mengalami peluruhan/kehancuran, usang atau mengalami pengurangan nilai
dari nilai asalnya.
·
Bukan inventaris, properti investasi,
persediaan atau stok penjualan.
b.
Properti yang dapat di di deprsikan
dikelompokkan menjadi :
·
Nyata (tangible) : dapat dilihat atau
dipegang. Terdiri dari properti personal seperti : mesin-mesin, kendaraan
perlatan, furnitur dan item-item yang sejenis, serta properti riil seperti
tanah dan segala sesuatu yang di keluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di
atas tanah tersebut.
·
Tidak Nyata (Intangible) : Properti personal
seperti hak cipta, paten atau franchise.
3.
Pengaruhnya Terhadap Pajak
PAJAK PENDAPATAN
a. Pajak pendapatan dihasilkan dari operasi perusahaan yang menguntungan biasanya.
b. Dimasukkan ke dalam perhitungan dalam mengevaluasi proyek-proyek teknik.
Alasanya.
c. Cukup sederhana, pajak pendapatan atas proyek-proyek yang diusulkan mungkin.
d. Mencerminkan arus keluar utama yang harus dipertimbangan bersama-sama
dengan arus kas masuk dan keluar lainnya dalam mengevaluasi seluruh keuntungan
ekonomis dariproyek tersebut.
Perbedaan
Antara Jenis-Jenis Pajak yang Berbeda
a. Pajak pendapatan (Income Taxes), dinilai sebagai suatu fungsidari
pendapatana kotor.(gross reveneu) dikurangi deduksi yang diizinkan. Hal itu
dilakukan oleh federal.Kebanyakan negara bagian, dan kadang-kadang oleh
pemerintahan kotamadya.
b. Pajak properti (Properti taxes) dinilai sebagai fungsi dari nilai barang
itu sendiri, seperti : tanah, gedung, peralatan, dan tingkat pajak yang
digunakan. Jadi, ini terlepas dari pendapatan atau laba perusahaan. Hal itu
dilakukan oleh pemerintah kotamadya, kabupaten dan / negara bagian.
c. Pajak penjualan (Sales taxes) dinilai berdasarkan pembelian barang atau
jasa, dan terlepas dari pendapatan (income) dan laba kotor. Pajak penjualan
bersangkut-paut dalam studi ekonomi teknik hanya untuk tingkat itu yang mana
mereka ditambahkan ke biayadari barang yang dibeli.
d. Pajak pembelian (excise taxes) merupakan pajak federal yang
dinilai sebagai funsi dari penjualan barang atau jasa tertentu yang sering
dianggap tidak penting, dan karenanya terlepas dari pendapatan atau laba dari
bisnis. Meskipun mereka biasanya dibebankan kepada pabrik atau pengecer asli
dari barang dan jasa tersebut, biayanya dikenai kepada si pembeli.
4.
Jenis Perhitungan
a.
Stright Line Depreciation (Depresiasi Garis
Lurus).
Berdasarkan
metode ini bagian yang sama dari harga perolehan aktiva (diatas nilai sisanya)
dialokasikan ketiap periode yang menggunakannya. Biaya depresiasi perperiode
dinyatakan sebagai :
Harga
Perolehan – Nilai Sisa
Taksiran Umur Manfaat
Contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1,
harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu
Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun,
tentukan depresiasi
biaya depresiasi = 13.000.000 – 1.000.000 / 5 : 2.400.000
Table depresiasi
Tahun
|
Jml terdepresiasi
|
Tariff
|
Biaya depresiasi
|
Akumulasi
depresiasi
|
Nilai buku
|
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
|
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
|
20%
20%
20%
20%
20%
|
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
|
2.400.000
4.800.000
7.200.000
9.600.000
12.000.000
|
10.600.000
8.200.000
5.800.000
3.400.000
1.000.000
|
Hitunglah:
·
Tarif Depresiasi
·
Depresiasi pertahun
·
Nilai buku setelah 5 tahun
dari
suatu aktiva yang berharga Rp. 10.000.000 yang dibeli tanggal 5 Januari.
Setelah akhir umur manfaatnya selama 10 tahun nilai sisa Rp. 2.000.000.
·
Tarif Depresiasi = 100% / umur taksiran
= 100%
/ 10
= 10%
·
Depresiasi = (harga perolehan – nilai sisa) X
tarif depresiasi / tahun)
= 10.000.000
– 2.000.000 x 0,1
= 800.000
/ tahun
·
Nilai Buku
Depresiasi selama 5 tahun = 800.000 x 5 = Rp. 4.000.000
nilai buku = harga perolehan – akumulasi
depresiasi
= 10.000.000
– 4.000.000 = 6.000.000
b.
Sum Of Years Deprecition (Depresiasi
Tahunan).
Jumlah
depresiasi dihitung berdasarkan pada serangkaian angka pecahan yang denominator
atau penyebutnya diambil dari jumlah rentetan angka tahun tersebur. Angka tahun
yang terbesar digunakan sebagai numerator atau pembilang dari angka pecahan
untuk depresiasi tahun pertama.
Harga Perolehan – Nilai Sisa
X Pecahan Angka Tahun = Biaya Depresiasi
Contoh :
Harga
perolehan – nilai sisa x pecahan angka tahun = biaya depresiasiSebuah truk
dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya
perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa
manfaat 5 tahun, tentukan depresiasi
Tahun
|
Jml terdepresiasi
|
Tariff
|
Biaya depresiasi
|
Akumulasi
depresiasi
|
Nilai buku
|
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
|
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
|
5/15
4/15
3/15
2/15
1/15
|
4.000.000
3.200.000
2.400.000
1.600.000
800.000
|
4.000.000
7.200.000
9.600.000
11.200.000
12.000.000
|
9.000.000
5.800.000
2.400.000
1.800.000
1.000.000
|
Untuk aktiva yang memiliki taksiran umur manfaat
lama formulanya :
S :
N (N+1)/2
S :
jumlah angka tahun
N :
umur manfaat
Contoh :
Sebuah mesin dibeli oleh PT
Texmaco, berapa depresiasinya untuk 2 tahun pertama jika mesin punya nilai sisa
192.000 dan taksiran umur manfaat 25 tahun, harga mesin tersebut 1.350.000
Jawab :
S = 25 (25+1) / 2 : 325
Jumlah terdepresiasi =
1.350.000 – 192.000 = 1.158.000
Depresiasi = jumlah
terdepresiasi x angka pecahan
Th 1 = 1.158.000 x 25/325 =
89.077
Th 2 = 1.158.000 x 24/325 =
85.513
c.
Unit Production ( Depresiasi Unit Produksi).
Depresiasi dihitung
berdasarkan pada unit output atau unit produksinya missal jam,kg
Depresiasi
= Depresiasi Perunit X Pemakaian
Depresiasi
= Harga Perolehan – Nilai Sisa X
Pemakaian
Umur Taksiran (Dalam Unit)
Contoh :
Sebuah
truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000,
biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran
masa manfaat 5 tahun (100.000 km)
tentukan depresiasinya missal tahun 19x1 truk dipakai 15.000 km, 19x2
30.000 km, 19x3 20.000 km, 19x4 25.000 km, 19x5 10.000 km
biaya
depresiasi persatuan = 12.000.000 / 100.000 = 120
Tahun
|
Satuan kegiatan
|
Depresiasi / satuan
|
Biaya depresiasi
|
Akumulasi
depresiasi
|
Nilai buku
|
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
|
15.000
30.000
20.000
25.000
10.000
|
120
120
120
120
120
|
1.800.000
3.600.000
2.400.000
3.000.000
1.200.000
|
1.800.000
5.400.000
7.800.000
10.800.000
12.000.000
|
11.200.000
7.600.000
5.200.000
2.200.000
1.000.000
|
Contoh :
PT
Elok membeli mobil bekas seharga Rp. 600.000 dan mengeluarkan Rp. 150.000
sebagai biaya reparasi, berapa depresiasinya dan nilai buku pada akhir tahun
kedua jika mobil tersebut mempunyai nilai sisa Rp. 150.000 dan taksiran umur
manfaat 85.000 km lagi, pada tahun pertama mobil dipakai sejauh 12.000 kmdan
tahun ke dua menempuh 14.000 km
depresiasi perunit = 750.000
– 150.000 / 85.000 km = Rp 7 / km
Depresiasi th 1 = 7 x 12.000
= 84.000
th 2 = 7 x 14.000 = 98.000
akumulasi depresiasi = 84.000
+ 98.000 = 182.000
nilai
buku akhir tahun kedua = 750.000 – 182.000 = 568.000
5.
Referensi
xxwahab.files.wordpress.com/2010/
http://indraazzikra.blogspot.com/p/depresiasi.html